Dipublikasikan : Juni 10, 2021, Diperbarui : Juni 10, 2021
Topik tentang menulis menggunakan kapur dan spidol ini sudah banyak dijadikan pembicaraan, terlebih di dunia pendidikan. Pasalnya, keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Memangnya, mana yang seharusnya kita pilih?
Kapur
Kapur dinilai sebagai alat tulis yang kuno dan mudah menyebabkan debu ketika kita menulis. Namun, apakah debu dari kapur berbahaya? Sebenarnya tidak juga, debu kapur yang merupakan kalsium karbonat ini termasuk dalam kategori debu yang berukuran besar yang dapat ditahan oleh hidung sehingga tidak bisa memasuki paru-paru. Namun, beberapa jurnal yang meriset akan gangguan fungsi organ terhadap para pekerja pengolah batu kapur menyebutkan bahwa debu dari pengolahan batu kapur dapat memengaruhi fungsi paru-paru dari beberapa pekerja. Tentunya kita bisa membedakan kuantitas dari debu yang kita hasilkan saat menulis dengan saat pabrik mengolah kapur, bukan?Selain itu, kapur memiliki harga yang sangat ekonomis, yaitu berkisar Rp2.000 per-paknya yang berisi 50 batang kapur. Sangat murah sekali, yang berarti kita hanya menghabiskan dana sekitar Rp40 perbatangnya.
Spidol
Meskipun dikenal sebagai alat tulis yang bersih, ternyata bahan berjenis Xylene yang menyebabkan bau khas pada spidol merupakan bahan yang berbahaya dalam kadar tinggi seperti yang beredar pada beberapa produk di pasaran. Bahan ini ketika dihirup dalam jumlah kecil dapat menyebabkan sesak nafas. Maka dari itu, jangan sekali-sekali mencoba untuk menghirup aroma dari spidol.Harga dari refill spidol pun juga bisa dikatakan mahal, sekitar Rp15.000 dengan isi 20ML. Jumlah tersebut bukan jumlah yang banyak sebenarnya dan bisa dikatakan dalam kategori yang sangat mahal dibanding dari kapur.
Kesimpulan
Pilihan antara kapur dan spidol ini merupakan keputusan kalian. Kalau ingin murah dan sedikit berdebu, maka bisa memakai kapur. Jika ingin bersih dan merogoh kocek sedikit lebih banyak, bisa memilih spidol. Terlepas dari isu kesehatan dari kedua produk ini, di zaman sekarang apa sih yang tidak bisa diakalin? Kapur sekarang ada versi dustless yang menimbulkan minimum debu, tapi harganya memang cukup mahal dibanding yang beredar luas di pasaran. Begitupun juga spidol, ada juga versi xylene free yang lagi-lagi juga cukup mahal harganya dan sepertinya jarang ada di pasaran.
Menulis pun sekarang juga banyak alternatifnya mengingat pesatnya perkembangan teknologi. Menulis digital dijadikan alternatif karena dinilai lebih praktis. Namun, karena budget yang kemungkinan tidak cukup dalam membeli device ini sehingga mungkin untuk bidang pendidikan lebih memilih untuk memakai yang murah-murah saja.
Kapur, murah bukan berarti buruk.
Komentar
Posting Komentar