Di masa pandemi ini alkohol menjadi hal yang sangat familiar bagi kita. Entah itu dalam bentuk hand sanitizer atau pun alkohol murni yang digunakan sebagai bahan antiseptik. Alkohol memiliki efektivitas baik mulai dengan konsentrasi mulai dari 60%. Namun, bagaimana cara kita mengetahui kadar alkohol tersebut?
Di artikel ini, saya akan membahas mengenai metode pengukuran kadar alkohol yang secara garis besar saya bedakan menjadi dua jenis, yaitu menggunakan hidrometer dan refraktometer. Kedua sistem ini memiliki fokus cara kerja yang sama, yaitu mengukur kadar alkohol berdasarkan massa jenisnya.
Metode Hidrometer
Hidrometer menggunakan prinsip Archimedes yang berkaitan dengan pengukuran massa jenis zat cair. Dikarenakan zat cair alkohol lebih ringan dari air sehingga ketika ada pertambahan air dalam larutan alkohol, maka alat hidrometer akan tercelup lebih sedikit dan ujungnya akan semakin ke atas (permukaan) seiring bertambahnya air yang ada.Menurut saya, kekurangan alat ini adalah kita membutuhkan alkohol dalam jumlah yang cukup banyak jika ingin mengetahui kadarnya karena kita membutuhkan jumlah alkohol setidaknya bervolume tabung yang cukup untuk menampung alat hidrometer secara penuh.
Kelebihannya terdapat pada harganya yang cukup terjangkau dan rasio pengukurannya yang luas (0%-100%)
Metode Refraktometer
Untuk metode refraktometer ini menggunakan prinsip pembiasan cahaya. Di mana larutan akan diteteskan pada kaca lalu disinari oleh cahaya. Sesuai hukum Snellius, cahaya akan mengalami pembiasan yang sudutnya datangnya sama dengan sudut biasnya. Setiap medium (larutan) jika komposisinya berbeda, akan membentuk sudut yang berbeda pula karena indeks biasnya juga berbeda.
Komentar
Posting Komentar